“Selamat Tinggal
Putih Abu-abu dan Selamat Datang Almamater
Orange ”
Kicauaan burung membangunkan dari
tidurku pagi ini, ku membuka mata dan duduk di tepi tempat tidurku, tak lama
kemudian aku bangun lalu membuka jendela seraya menjawab kicauan burung itu
dengan senyuman. Sang mentari menerangi bumi dengan senangnya dan hembusan
angin seperti menari-nari dihadapanku sesuka hatinya dengan suka rela dia
menghancurkan rambutku yang sudah berantakan ini karena belum ku rapikan sejak
bangun, tapi aku tetap merasakan kebahagiaan pagi yang diberikannya.. J
Aku siap dengan pakaian kemeja putih
dan rok hitam serta jilbab hitam yang ku kenakkan di tubuhku pagi ini. Tak ada
lagi pakaian putih abu-abu, tak ada lagi kenangan indah yang dapat ku ukir
dengan pakaian putih abu-abu itu, tak ada lagi sahabat-sahabat konyolku, tak
ada lagi canda tawa bersama mereka..
Rindu pagi ini tersaji dalam tetesan air mata dan butiran-butiran
indahnya. Memaksaku mengukirnya dalam
harap yang menjulang. Selamat datang rindu yang selalu setia menemani desir
nafas hingga sekarang. Menciptakan rindu ternyata begitu gampang sedih rasnya
melihat kenyataan bawa sekarang aku bukan lagi bagian dari putih abu-abu dan
aku tak dapat lagi mengukir kenangan indah dengan mereka.
ku pandangi kembali pakaian yang ku kenakkan
tiba-tiba rasa rindu, bahagia dan haru
pun menyelimuti hatiku pagi ini. Ku menarik nafas panjang lalu ku langkahkan
kaki ini keluar dari rumah kecil sederhanaku. Sedih rasanya meninggalkan masa
putih abu-abu yang penuh dengan
keindahan tapi entah mengapa aku juga merasakan kebahagiaan setelah perjuangan
yang panjang akhirnya aku dapat menginjakkan kakakiku di Universitas Negeri
Makassar
Aku datang pagi sekali saat itu,
ternyata sudah banyak orang di sana, jelas mereka juga sedang mengenakan
pakaian yang sama denganku. Akhirnya aku masuk dan melangkahkan kaki pertamaku
di Universitas Negeri Makassar sebagai Mahasiswa Baru dan pastinya bukan lagi yang ku sandangkan
beberapa bulan belakangan ini sebagai Calon Mahasiswa Baru.. hahah J
Senang sekaligus haru, tak adalagi kata
yang dapat teruraikan olehku. Ku perhatikan sekelilingku tak ada satupun
wajah-wajah yang ku kenali di sana, tiba-tiba seseorang memanggil namaku dan ia
berhasil membuyarkan lamunanku pagi itu dan akupun berbalik kearah suara
tersebut, ternyata temanku yang bernama Rimba Saptra, akupun menyapa sambil
melambaikan tangan . hari itu tepat di tanggal 28 agustus 2014 dimana dihari
itu semua calon mahasiswa baru yang lulus di universitas yang sama denganku
dikumpulkan dan di sahkan sebagai mahasiswa baru Universitas Negeri Makassar.
senang rasnya akhirnya kami bisa
menginjakkan kaki kami di fakultas masing-masing. Setelah perkumpulan yang bisa
dikatakan sakral itu.. Aku bertemu kembali dengan rimba berencana untuk kembali kerumah tetapi
tiba-tiba aku bertemu temanku dan ternyata ia satu fakultas yang sama dengan ku
dan menyarankan aku harus ke BEM untuk mengisi formulir dan memesan almamater.
BEM? Nama yang begitu asing di telinga
pikirku sekilas, akupun berjalan mengikutinya dan ia memperkenalkanku dengan beberapa
teman. Karena aku blum tau BEM itu dimana?
dan apa sih BEM itu? akupun di antar oleh mereka. Aku berdiri didepan
pintu ruangan yang bisa dikatakan sangat kecil itu sambil melihat kedalam
ternyata disana begitu ramai oleh orang-orang yang mengenakan pakaian yang sama
olehku, akhirnya aku memutuskan hanya berdiri diam di depan pintu menunggu
orang-orang yang di dalam keluar dari ruangan kecil sembari memperhatikan ruangan itu, di dalam
sana dua orang kakak cwok yang sedang kewalahan melayani para mahasiswa baru,
aku sempat berpikir bem mungkin bisa dikatakan seperti Osis atau bukan sih ?
Tiba-tiba aku kaget mendengar suara
yang menyuruhku masuk kedalam, dan ternyata itu suara dari kakak cwok yang ada
di dalam sana akupun langsung melihat
kedalam sudah lumayan sepi, karena aku blum tau mau berbuat apa akupun memlih untuk
diam duduk manis di dalam, diberikannya selembar kertas oleh kakak cwok itu
untungnya aku tidak bodoh-bodoh amat setelah melihat kertas itu tanpa basa-basi
aku langsung tau itu selembaran biodata
dan akupun mengisi selembaran itu dengan cepat karena didalam ruangan itu
begitu pengap dan bau kaos kaki berteberan dimana-mana ( pikirku kasihan banget kakak cwok ini pasti sudah dari tadi harus
menahan nafas haha ). Setelah selesai ku berikan kembali selembaran itu, kakak
cwok itu bertanya kalau aku ingin memesan almamater ga ? karena aku ga mau
paru-paruku rusak gara-gara berada terlalu lama ditempat ini akhirnya akupun
menulis nama ku dengan secepat mungkin. Setelah itu akupun pamit dan
cepat-cepat keluar dari ruangan itu.
Tepatnya tanggal 30 agustus 2014 semua maba Universitas Negeri Makassar
khususnya fakultas psikologi dikumpulkan kembali di fakultas psikologi. Hari
itu aku datang lumayan telat dan dihukum
oleh kakak-kakak yang tak ku kenal satupun. Hari itu kami disambut oleh Bapak
Dekan fakultas psikologi beserta jajarannya dan ada perkenalan dari kakak-kakak
yang lain. Akhinya di hari itu akupun tau bahwa BEM itu ternyata Badan
Eksekutif Mahasiswa yang mengatur mahasiswa baru yang ada di fakultas
masing-masing. Dan bukan cuma itu juga orang-orang
yang masuk dalam keanggotaan BEM dapat dikatakan sebagai orang luar biasa
karena orang masuk di keanggotaan BEM ia memiliki prestasi-prestasi baik dalam
segi organisasi maupun akademik J